Menelusuri Lebih Dalam Poros Maritim Dunia

POROS MARITIM DUNIA

Poros maritime dunia merupakan visistategis yang bisa dilihat sebagai kepentingan nasional, dan untuk mencapai kepentingan nasional ini menurut konsep Till diperlukan instrument-instrumen seperti keamanan pertahanan, ekonomi, diplomasi, informasi, keuangan, dan hukum.

Sifat PMD ini berorientasi kepada sifat inward dan outward looking, dimana PMD ini tidak hanya menitik beratkan kepada persoalan mengenai bagaimana membenahi situasi domestic sebagai persyaratan untuk pemain global namun difokuskan juga kepada didiplomasi maritime dan menyesuaikan diri dari dinamika lingkungan strategis yang dihadapi juga banyak memberikan masukan dari sisi geoekonomi, geostrategic, dan geopolitik. PMD ini juga diartikan sebagai sebuah visi untuk mentransformasi Indonesia menjadi kekuatan maritime dengan memanfaatkan keunggulan geografis serta kegiatan maritime regional dan sumberdaya maritime untuk pembangunan bangsa. Selanjutnya, untuk menjadi Negara maritime Indonesia harus:

1.      Mampu memfasifilitasi kegiatan maritime

2.      Mampu mengelola dan membangun sumber daya maritime

3.      Mampu menjaga stabilitas dan keamanan

4.      Mampu menegakkan kedaulatan

Untuk tercapainya PMD ini Indonesia harus mengubah mindset dari jawasentris menjadi luarjawa. 5 pilar untuk tercapainya PMD di Indonesia:

1.      Budaya maritime

2.      Ekonomi

3.      Konektivitas

4.      Diplomasi

5.      Pertahanan

Dalam konteks merangkul 2 kekuatan yang saling bersaing, kuik menerapkan konsep strategi yang mengabungkan antara balancing dan bandwagoning dalam menghadapi ancaman. Inti dari hedging adalah dipeliharanya suatu kesempatan bagi suatu Negara untuk memihak kekuatan mana saja manakala Negara tersebut berada dalam posisi tersedak. Poros Maritim Dunia merupakan suatu tindakan hedging pemerintah Indonesia dalam konteks geopolitik dengan membangun kerjasama dengan kekuatan-kekuatan besar di dikawasan indo-pasifik, baik dengan great power, middle power, hegionalisme (ASEAN) maupun internasionalisme (PBB). Tujuan dari poros maritime ini sesuai dengan konsepsi di atas untuk dapat memanfaatkan persaingan politik internasional dikawasan indo-pasifik bagi kepentingan nasional Indonesia.

Menurut paradigma realis, untuk mempertahankan kepentingan nasional, maka suatu Negara harus memiliki struktur kekuatan relative lebih besar daripada Negara-negara lainnya. Struktur kekuatan tersebut memiliki 3 dimensi yaitu kekuatan militer, kekuatan ekonomi, dan kekuatan dimensi. Ketiga dimensi tersebut dijadikan MEANS atau alat untuk mempertahankan kepentingan nasional. Sedangkan WHYS atau cara disebut dengan Grand strategi dalam konteks geopolitik. Grand strategi ini dapat diartikan sebagai cara pemerintah dalam memanfaatkan 3  dimensi struktur kekuatan dan dimensi geografisnya untuk mempertahankan kepentingan nasional. Poros Maritim Dunia dapat diposisikan menjadi Visi (atau ENDS) geopolitik Indonesia dalam menghadapi persaingan politik internasional dikawasan indo-pasifik.

 

SINERGI POROS MARITIM DUNIA DAN JALUR SUTRA MARITIM

ABAD KE-21

Sinergi antara jalur sutra maritime dengan konsep maritime dunia. Regionalism China adalah bentuk respon china terhadap strategi containment Amerika Serikat dan kapitalisme global. Indonesia tentu tidak memiliki kesamaan agenda dengan China terhadap Amerika Serikat. Indonesia tidak merasa terancam oleh Amerika Serikat. Sebaliknya, Indonesia lebih merasa terancam atas prilaku China di laut China selatan dan Indonesia juga memiliki kemitraan strategis dengan Amerika Serikat sejak 2010. Hal ini membuat peran Indonesia sebagai strategic balancer antara kepentingan China dan Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik menjadi semakin penting.

Untuk kerjasama dengan China, ekonomi merupakan domain yang tepat dalam mendorong kekuatan ekonomi Indonesia sendiri. Maka dari itu, untuk mendiskusikan sinergi PMD dan JSM perlu dipertimbangkan apa saja yang menjadi persamaan maupun perbedaan kepentingan antara Indonesia dan China, dan apa saja kemungkinan yang dapat terjadi, yang memiliki pengaruh yang baik untuk Indonesia maupun China.

Persamaan kepentingan China dan Indonesia

Konsep Jalur Sutra Maritim China sudah tentu tidak dicanangkan karena altruisme, namun dibuat untuk memenuhi kepentingan politik, ekonomi dan pertahanan China sendiri. Namun Indonesia juga bukan tidak dapat mengambil manfaat dari regionalisme China tersebut. Salah satu kepentingan Indonesia yang dapat dipenuhi adalah kebutuhan indonnesia terhadap investasi di jalur perdagangan antara pualu Indonesia sendiri , yang sering disebut sebagai tol laut. Kondisi infrastuktur Indonesia saat ini masih kurang memadai. Maslah transfortasi inipun berdampak besar pada ketidakseimbangan pembangunan karena kenyataan nya apabila wilayah barat Indonesia merupakan wilayah yang paling bersinggungan dengan jalur sutra maritimnamun pelabuhan di kuala tanjung, Surabaya, dan sorong pembangunannya harus dipercepat.

Fakta yang harus disadari adalah selama infrastuktur ke lautan Indonesia masih belum efektif dan efisien, maka potensi wisata Indonesia timur tetap belum bisa dibangun secara optimal. Pembangunan sentra pariwisata juga membutuhkan perencanaan yang komprehensif yang melibatkan berbagai intansi. JSM China memang memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk kembali bangkit dengan meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan Indonesia yang selama ini terkendala biaya transfortasi tinggi, serta meningkatkan pembangunan di kawasan-kawasan tertinggal  seperti wilawah timur Indonesia, yang disebabkan oleh buruknya infrastuktur terutama transfortasi laut.

Disinilah perlu adanya peran musyawarah perencanaan pembangunan, baik tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota dalam mengidentifikasi program pembangunan infrastuktur yang melibatkan pihak perusahaan pemeritah maupun swasta

Potensi benturan kepentingan ekonomi Indonesia dengan China

Indonesia harus terus memperhatikan aspirasi Negara-negara ASEAN, terutama Negara-negara yang saat ini bersengketa dengan China. Leifter berpendapat bahwa perubahan kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih membuka diri untuk kerja sama dengan China belum dapat menghilangkan luka sejarah atas prilaku ekspansionis China dimasa silam (abad ke-13 & 15) dan komunisme di era orde lama.

Maka itulah, jika Indonesia terkesan tidak memperhatikan kepentingan Negara-negara ASEAN, kerja keras Indonesia selama ini untuk membangun ASEAN akan tersia-siakan. Hal ini sudah terlihat dengan semakin eratnya hubungan Amerika Serikan dengan Myanmar, Philipina, dan Vietnam. China pun semakin melebarkan pengaruhnya di Kamboja, Laos dan Thailand.

Proposisi  penyelarasan poros maritim dunia dan jalur sutra maritime

Indonesia bisa memanfaatkan ketertarikan China untuk bekerja sama dengan berusaha mempengaruhi kebijakan China agar lebih moderat. Oleh sebab itu, kedekatan hubungan ekonomi antara China dan Indonesia harus di manfaatkan sebagi alat untuk mengubah prilaku China, agar bisa lebih moderat dan memperhatikan kepentingan-kepentingan Negara-negara lain di ASEAN dan juga kepentingan Indonesia di ASEAN.

Dengan dicanangkan visi Poros Maritim Dunia, kemitraan Indonesia dengan china menjadi lebih relefan. Kemitraan Indonesia dan China telah diformal dalam kemitraan strategis yang dikenal dengan strategic comprehensive partnership (SCP) yang di ratifikasi pada tahun 2013.

Konsekwensi dari kebijakan yang ditawarkan

Dengan menerima begitu saja proposal China tanpa menerapkan pemikiran strategis di khawatirkan akan menimbulkan konsekwensi tragis bagi Indonesia. Sudah disadari bahwa industry China memiliki keungulan global dari segi harga. Oleh karena itu pemerintah Indonesia harus menggunakan hubungan ekonomi dengan China secara strategis terutama untuk menunjang industry dalam negeri. Sedari dini pemerintah Indonesia harus mengindefikasi keunggulan kompetitif industry Indonesia terhadap cina. Sehingga dalam melihat keunggulan kompetitif Indonesia ini, harus pula dibandingkan dengan keunggulan kompetitif di ASEAN. Sudah saatnya industry kreatif Indonesia berorientasi terhadap pasar ekspor. Dalam hal tersebut pemerintah perlu untuk mengambil peran dalam produksi kajian tersebut agar hasilnya dapat di distribusikan bagi pengusaha kecil dan menengah untuk industry kreatif. Hal tersebut layak untuk di advokasi kedutaan besar Indonesia yg berperan sebagai agen perdagangan luar negeri.

Dalam menghadapi Poros Maritim Dunia dan Sinergi Poros Maritim Dunia - Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 pemerintahan Indonesia perlu  menciptakan kebijakan pembangunan dan pertahanan baru, yang berdasarkan visi Poros Maritim Dunia, dan berusaha agar Indoensia bisa kembali jaya seperti di masa lampau. Dengan memberdayakan potensi Indonesia yang begitu besar sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki posisi yang sangat strategis di antara dua benua dan dua samudera dan di tengah jalur perdagangan dunia. Indonesia harus membuat sebuah strategi utama, yaitu sebuah Grand Strategy, yang membangun dan memberdayakan potensi kekuatan laut dan geostrategis politiknya. Karena Poros Maritim Dunia merupakan konsep yang cocok sebagai Grand Strategy, karena berdasarkan posisi geostrategic Indonesia yang sangat kuat, yang berada di tengah interaksi baik politik maupun perdagangan di kawasan Indo-Pasifik, yang perlu dioptimalisasikan. Karena itulah, Indonesia harus kembali ke akar kebijakan bebas-aktif yang ditekankan Bung Hatta di tahun 1948, yakni mendayung di antara dua karang, memanfaatkan pertikaian kekuatan-kekuatan besar dunia untuk kepentingannya, membina hubungan erat baik dengan China, maupun Amerika Serikat, dan negara-negara lain yang penting seperti Australia, India, Jepang, Korea Selatan, SIngapura, dan Malaysia untuk mengimbangi sikap agresif China.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Dampak Reklamasi Singapura

Sekilas Mengenai Persengketaan Ambalat